Senin, 27 Maret 2017

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pertanian merupakan salah satu usaha yang bisa menunjang kehidupan masyarakat dalam kehidupannya yang saat ini memang telah banyak digeluti oleh masyarakat kecil maupun masyarakat tingkat sedang. Visi pertanian Indonesia adalah menjadi pertanian tangguh dan modern berbasis pada pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan yang menjamin ketahanan, keamanan dan mutu pangan, penyediaan bahan baku industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya saing global. Kebutuhan gizi yang diperlukan oleh masyarakat sangat beragam. Beberapa kompo nen gizi yang harus terpenuhi yaitu karbohidrat,  protein, lemak, vitamin, dan mine ral. Ketersediaan komponen gizi tersebut harus dapat dipenuhi oleh hasil pertanian yang akan dijadikan bahan baku untuk produk olahan maupun dikonsumsi langsung. Produk hortikultura yang secara umum terdiri atas sayuran dan buah-buahan merupakan penyedia vitamin (Fauzan A, 2013).
Pengertian Hortikultura berasal dari Bahasa Latin yang terdiri dari dua patah kata yaitu hortus (kebun) dan culture (bercocok tanam). Tanaman Hortikurtura memiliki beberapa fungsi yakni: sebagai Sumber bahan makanan, keindahan, dan juga Pekerjaan. Hortikultura terbagi atas 4 bagian yaitu: Sayur-sayuran, Buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat. Dalam hortikultura ada beberapa teknologi perbanyakan tanaman diantaranya yaitu secara generati dan secara vegetatif. Perbanyakan secara generatif yaitu perbanyakan tanaman melalui biji. Sedangkan perbanyakan secara vegetatif yaitu perbanyakan tanaman tanpa melalui biji contoh stek, cangkok dan lain-lain(Noordi, 2014).
Pembangunan Hortikultura di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar karena didukung oleh : regulasi, keanekaragaman hayati, ketersediaan lahan pertanian, agroklimat, dukungan teknologi, ketersedian tenaga kerja, ketersedian pasar, dukungan penetapan komoditas prioritas hortikultura, dukungan pengem bangan sistem perbenihan hortikultura dan dukungan pengem bangan sistem perlin dungan. Potensi sub sektor hortikultura Indonesia mempunyai peran yang cukup be sar dalam pembangunan perekonomian. Namun demikian masih banyak mengalami kendala dan masalah baik yang bersifat eksternal maupun internal. Apabila potensi, kendala, masalah dan tantangan tersebut dikelola dengan baik, dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang dapat diperhitungkan karena memiliki daya saing yang tinggi dan sumberdaya yang mampu memenuhi kebutuhan pembangunan hortikultura. Geografi Indonesia yang berada dijalur khatulistiwa memberikan keunggulan komparatif karena lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan keanekaragaman hortikultura (Anonim, 2015).
Ilmu hortikultura berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti teknik  budidaya tanaman, mekanisasi, tanah dan pemupukan, ilmu cuaca, dan seba gainya. Budidaya hortikultura pada umumnya diusahakan lebih intensif dibandingkan dengan budidaya tanaman lainnya. Hasil yang diperoleh dari budidaya holtikultura ini perunit areanya juga biasanya lebih tinggi. Lebih lanjut dikatakan tanaman holti kultura memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia. Misalnya tanaman hias berfungsi untuk memberikeindahan (aestetika), buah-buahan sebagai makanan, dan lain-lain. Holtikultura berinteraksi dengan disiplin ilmu lainnya seperti kehutanan, agronomi, dan ilmu terapan lainnya(Nilam, 2015).
Budidaya tanaman hortkultura di Indonesia belum memberikan kontribusi  yang besar, dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya. Banyak faktor yang menjadi kendala untuk pengembangan komoditas hortikultura. Menyadari bahwa kehilangan hasil pada tahap pasca panen merupakan masalah utama yang dihadapi untuk komoditas hortikultura di negara berkembang (termasuk Indonesia), maka sewajarnyalah agroindustri mendapat perhatian khusus dalam rencana pembangunan pertanian di Indonesia di masa yang akan datang. Di Indonesia, agroindustri yang ideal adalah secara langsung melibatkan petani kecil sebagai pemasok bahan baku nya. Dengan demikian, maka dua tujuan dapat dicapai dalam satu kegiatan, yakni me ngurangi kehilangan hasil pada tahap pasca panen dan meningkatkan kesejahteraan petani kecil,dua pendekatan yang dapat ditempuh yaitu, 1. Mengem bangkan rupa agroindustri yang secara maksimal memanfaatkan produk pertanian yang dihasilkan petani kecil; 2. Mengembangkan agroindustri skala kacil yang dike lola secara langsung oleh petani yang bersangkutan atau melalui kelompok tani (Purba, 2011).
1.2.Tujuan
            Untuk mengetahui bagaimana cara pemeliharaan tanaman hortikultura.
1.3.  Kegunaan
1.Sebagai salah satu syarat untuk melengkapi dan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
2.      Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hortikultura adalah pelafalan Indonesia istilah Inggris horticulture. Istilah ini dirakit dari kata latin hortus yang berarti kebun atau halaman. Maka hortikultura diberi arti pembudidayaan suatu kebun. Ada yang member arti seni membudidayakan tanaman kebun atau cara budidaya yang dilakukan dalam suatu kebun. Secara lebih khusus hortikultura disebut seni menanam tanaman buah, sayuran, dan tanaman hias atau ilmu pertanian yang berkaitan dengan pembudidayaan kebun, termasuk penanaman sayuran, buah, bunga, dan semak serta pohon hias hortikultura memiliki peranan yaitu: a). Memperbaiki gizi masyarakat, b). Memperbesar devisa negara, c). Memperluas kesempatan kerja, d). Meningkatkan pendapatan petani, dan e). Pemenuhan kebutuhan keindahan dan kelestarian lingkungan (Mirsadiq, 2012).
Sifat khas dari hasil hortikultura, yaitu : a). Tidak dapat disimpan lama, b). Perlu tempat lapang, c). Mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan, d).Melimpah/meruah pada suatu musim dan langka pada musim yang lain,e). Fluktu asi harganya tajam. Kita perlu menyadari bahwa kita dikelilingi oleh negara yang memiliki daya saing yang kuat, apabila kita tidak meningkatkan daya saing ma ka tidak akan mampu bersaing, bukan hanya di pasar luar negeri, tetapi juga di pasar dalam negeri sendiri, yang telah nampak pada kasus sekarang ini,seperti: beras, gula, buah-buahan dan lainnya. Rendahnya daya saing sektor pertanian kita dise babkan oleh : sempitnya penguasaan lahan, tidak efisiennya usahatani, dan iklim usa ha yang kurang kondusif serta ketergantungan pada alam masih tinggi.Untuk mening katkan daya saing sektor pertanian ini tidak ada jalan lain, selain kerja keras masya rakat dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pertanian, membuka areal pertanian baru yang dibagikan kepada petani-petani gurem/buruhtani, memperluas pengusahaan lahan oleh setiap keluarga tani dan menggunakan teknolo gi maju untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian (David A, 2010).
Setelah ditanam, tanaman memerlukan pemeliharaan karena selama pertum buhan kadang mengalami hal-hal yang kurang menguntungkan seperti :gangguan hama, gulma, iklim yang buruk, kekurangan air dan sebagaianya. Gangguan tersebut dapat menurunkan mutu hasil. Perlu adanya tindakan untuk menekan serendah mungkin faktor-faktor tersebut. Dalam hal ini, pemeliharaan tanaman sangatlah penting, karena merupakan salah satu faktor penentu dalam produktifitas tanaman. Semakin baik cara pemeliharaan tanamannya, maka semakin tinggi pula produktivitas tanaman dan begitu juga sebaliknya. Pemeliharaan tanaman disini dimaksudkan dengan semua tindakan manusia yang bertujuan untuk memberi kondisi lingkungan yang menguntungkan sehingga tanaman tetap tumbuh dengan baik dan mampu memberikan hasil atau produksi yang maksimal. Oleh karena itu, pemeliharaan sangatlah pentingdalam proses budidaya tanaman karena salah satu faktor utama. Sering kali petani melalaikan pemeliharaan tanaman, sehingga mengalami kerugian. Hal ini tentunya bukanlah yang diharapkan mereka. Ada beberapa perlakuan tanaman yang diberikan agar diperoleh hasil tanaman bermutu baik (Yudhi A, 2010).
  Pemeliharaan merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya tanaman. Pada prinsipnya pemeliharaan tanaman menyangkut tindakan : Crop management, Soil management, Pest management, Water management. Tindakan-tindakan tersebut merupakan garis besar dari prosespemeliharaan tanaman. Dengan tindakan tersebut, maka hasil daribudidaya tanaman akan dapat meningkat. Menurut sifat pemeliharaan tanaman dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Pemeliharaan yang bersifat umum: penyiangan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, irigasi dan drainase. 2. Pemeliharaan yang bersifat khusus : pemangkasan, pembumbunan, pemberian sere sah atau mulching. Pelaksanaan pemeliharaan tersebut disesuaikan dengan jenis tana man dan umur atau stadia pertumbuhan. Faktor keliling yang paling primer tersangkut dalam pemeliharaan tanaman yaitu : tanah yang memberi hara dan kelembaban disamping sebagai pendukung secara mekanik, energi penyinaran dalam bentuk panas cahaya, dan udara yang memberikan karbondioksida dan oksigen. Tanah dan energi penyinaran bervariasi di permukaan bumi (Togar R, 2013).
Dalam pemeliharaan, faktor tanah sangat penting sehingga perlu pemeliharaan terhadap tanah agar tetap subur dan dalam kondisiyang baik untuk ditanami, yaitu tersedianya unsur hara dalam tanah. Dalam mendukung kehidupan tanaman, terdapat fungsi tanah yang primer : 1. Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempat persediaan. 2. Memberikan air dan melayaninya sebagai reservoir. 3. Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak. Dalam pemeliharaan tanah, kelembaban tanah harus tetap terjaga. Jumlahair tanah yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas-batas tertentu.Seperti pada kekurangan air, kelebihan air dapat merupakan kesukaran. Air yangberlebihan itu sendiri tidak beracun, akan tetapi kekurangan udara pada tanah-tanah yang kegenanganlah yang menyebabkan kerusakan. Ketersediaan air yang bagus bagi tanaman adalah yang sesuai dengan kapasitas lapang (Septian F, 2013).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Penyulaman Tanaman
Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali bagian yang kosong bekas tanaman yang mati/diduga akan mati atau rusak sehingga terpenuhi jumlah tanaman normal dalam satu kesatuan luas tertentu sesuai dengan jarak tanamnya. Tujuannya yaitu untuk : meningkatkan persen jadi tanaman dalam satu kesatuan luas tertentu, memenuhi jumlah tanaman per hektar sesuai jarak tanamnya dan untuk menghasilkan tanaman yang serempak dan hasil yang optimum.
Bibit yang baru ditanam, sebaiknya diperiksa terus menerus, apabila ditemukan pertumbuhan tanaman yang jelek atau mati secepatnya dilakukan pergantian tanaman/ penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain Bibit sulaman dipilih yang tumbuh baik dengan jenis yang sama secara swadaya sesuai tanaman yang perlu disulam, penyulaman berguna untuk mengetahui jumlah tanaman yang sesungguhnya yang nantinya digunakan untuk memperkirakan produksi tanaman dihasilkan, penanaman dikatakan berjalan dengan baik jika prosentase penyulaman tidak melebihi dari 10 % dari jumlah produksi.
3.2. Pengendalian Gulma
Penyiangan tanaman pengganggu (gulma) adalah kegiatan pengendaliaan gulma untuk mengurangi jumlah populasi gulma agar berada di bawah ambang ekonomi atau ekologi. Jika penyiangan tidak dilakukan, maka akan terjadi persaingan antara gulma dengan tanaman terhadap cahaya, kelembaban tanah, dan nutrisi.
Tujuan pelaksanaan kegiatan penyiangan adalah untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih baik pada tanaman pokok agar meningkatkan pertumbuhan dan persen jadi tanaman. Penyiangan dilaksanakan baik menjelang akhir musim kemarau maupun musim penghujan. Penyiangan diakhiri setelah tanaman mampu bersaing dengan tumbuhan liar terutama untuk memperolah cahaya matahari.
Pada awal pertanaman, pengendalian gulma merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat.
Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan :
a.       Secara mekanis yaitu menggunakan alat seperti Cangkul, parang, kored, mesin pemotong rumput dll tetapi harus hati- hati jangan sampai mengena pada tanaman pokok, sedangkan tanpa alat dengan cara di cabut langsung.
b.      Secara kimia yaitu menggunakan Herbisida yang di sesuaikan dengan jenis gulma yang ada seperti Round Up, polaris, gramaxson dll dengan konsentrasi/ dosis sesuai anjuran dengan cara pemakaian sesuai petunjuk yang ada pada kemasan. Dapat juga menggunakan herbisida nabati yang terbuar dari ekstrak daun babandotan, babandotan mengandung alelopati yang dapat mengganggu sistem kerja sel tumbuhan lainnya.
3.3.Penggemburan dan Pembumbunan Tanah
Pengemburan adalah kegiatan mengolah tanah di sekitar tanaman dalam upaya memperbaiki sifat fisik tanah (aerase tanah). Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memacu pertumbuhan tanaman. Penggemburan dilaksanakan pada tanaman yang sudah tumbuh opdengan kondisi. Kegiatan penggemburan dilakukan pada waktu musim kemarau, menjelang tibanya musim hujan. Cara penggemburan dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul pada sekitar tanaman  tergantung pada jarak tanamnya. Pencangkulan tanah jangan terlalu dalam untuk menghindari terjadinya pemotongan akar tanaman pokok.
Pembumbunan adalah kegiatan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran tanaman .Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama sekitar 15 - 30 HST atau penyiangan kedua .Disamping itu pembumbunan juga dapat memperbaiki aerasi tanah memperlancar drainase karena ketinggian tanah berbeda sehingga tidak ada genangan air yang dapat mengganggu pertumbuhan. Dalam budidaya tanaman hortikultura hendaknya di lakukan kegiatan ini  agar tanamn dapat berdiri kokoh.
3.4.Penyiraman
Pemberian air dengan jumlah dan waktu yang tepat mutlak diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, sumber air yang dipergunakan untuk menyiram tanaman selain dari air hujan juga berasal dari air irigasi. Penyiraman terutama di butuhkan pada fase awal pertumbuhan karena umumnya tanaman sangat membutuhkan persediaan air yang cukup. Penyiraman dapat diberikan di sekitar tanaman sehingga tanah dijaga tetap lembab dan gembur tetapi tidak sampai tergenang air terutama pada saat musim hujan karena mudah terserang penyakit. Penyiraman pada tanamn dilakukan pasa pagi dan sore hari. Ketika turun hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan, terkecuali pada tanamn yang ternaungu dan pada tanaman bayam (Amaranthus sp.) yang harus didiram setelah terkena air hujan agar daun tanamn tidak berlubang karena adanya pasir.

3.5.Pemupukan Tanaman
Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara pada komplek tanah, baik langsung maupun tak langsung dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Tujuannya untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman. Pemupukan dilakukan menjelang atau awal musim hujan.
Tanaman diberikan pemupukan, jika : tanah miskin hara, pertumbuhan tanaman terhambat walaupun sudah dilakukan penyiangan dan ditemukan gejala kekurangan unsur hara. pertumbuhan tanaman perlu dipercepat untuk mengurangi resiko akibat persaingan dengan gulm, ingin meningkatkan hasil pertambahan pertumbuhan (riap volume) per satuan luas pada akhir daur.
Dosis pupuk yang diberikan tergantung pada: tanaman yang tumbuh kerdil dan jenis tanaman cepat tumbuh membutuhkan unsur hara lebih banyak dibandingkan tanaman yang tumbuh normal dan jenis tanaman yang tumbuh lambat. Semakin meningkatnya umur tanaman, semakin meningkat juga kebutuhan nutrisinya. tanah yang jelek membutuhkan dosis pemupukan lebih tinggi disbanding dengan tanah yang relative subur.
cara pemupukan Sbb:
1.      Pemupukan Dasar : pemupukan dapat dilakukan pada saat sebelum penanaman dilakukan dengan pupuk dasar yaitu pupuk kandang / bokasi \, dolomit / kaptan dan TSP. Pupuk di campur dengan tanah dimasukan kedalam lubang dan di biarkan selama 2-3 minggu bila tanah telah dingin dicirikan dengan tumbuh rumput baru siap ditanami.
2.      Pemupukan Lanjutan : Pemupukan dilakukan pada setelah tanaman sudah tumbuh. Dapat diberikan secara tebar antar baris, tebar antar larikan, dengan ditimbun, di cor atau di larutkan, dan dapat di demprotkan (pupuk daun).
3.6.  Pemangkasan
Pemangkasan adalah kegiatan pembuangan bagian tanamn yang tidak dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman . Pada tanaman hortikultura tertentu, perlu dilakukan pemangkasan misalnya pada tanaman buah-buahan. Pemangkasan terdiri dari pemangkasan cabang, pemangkasan akar, pemangkasan bentuk, pemangkasan peremajaan dan pemangkasan pemeliharaan.
3.7. Pengendalian Hama Penyakit Tanaman
Pengendalian hama penyakit adalah tindakan untuk mengatur populasi penyebab hama (serangga, binatang perusak) dan penyakit hutan (virus, nematoda, jamur, bakteri, benalu) agar tidak menimbulkan kerusakan ekonomis berarti. Hama adalah semua organisme hidup seperti serangga dan hewan yang menyebabkan kerusakan pada tanaman termasuk pada biji dan bibit. Penyakit adalah berbagai bentuk gangguan yang mengakibatkan perubahan fisiologis pada tanaman yang disebabkan oleh virus, bakteri, nematode, jamur, iklim, kekurangan nutrisian tanaman tingkat tinggi seperti benalu.
 Tujuan kegiatan ini adalah untuk : melindungi tanaman dari kerusakan yang disebabkan hama dan penyakit, mencegah timbulnya serangan hama penyakit secara eksplosif, meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman.
Cara-cara pengendalian hama dan penyakit terpadu  digolongkan kepada lima cara yaitu:
1. Fisik dan mekanik : pengendalian hama atau penyakit dengan cara ini biasanya dilakukan pada usaha pertanian dalam skala kecil atau dalam rumah kawat atau rumah kaca. Pengendalian hama atau penyakit dengan fisik adalah penggunaan panas dan pengaliran udara. Sedangkan mekanik adalah usaha pengendalian dengan cara mencari jasad perusak tanaman, kemudian memusnahkannya. Cara ini dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat berupa perangkap
 2. Penggunaan varietas tahan: dengan memilih benih yang unggul dan tahan terhadap penyakit tertentu sebelum dimulai penanaman.
3. Bercocok tanam dapan dilakukan mulai dari pengolahan tanah, jarak tanam, waktu tanam, pengaturan pengairan, pengaturan pola tanam, dan pemupukkan.
 4. Biologi yaitu dengan penggunaan musuh alami berupa predator dan parasitoid telah lama dilakukan, tetapi keberhasilanya belum optimal, dan pada umumnya digunakan untuk pengendalian hama, sedangkan untuk pengendalian penyakit masih belum banyak dilakukan.
 5. Kimiawi : pengendalian secara kimiawi dalam pengendalian hama dan penyakit terpadu bukanlah hal yang pertama yang harus di lakukan dalam mengendalikan OPT, namun merupakan cara terakhir. Penggunaan pestisida kimia untuk pengendalian hama dan penyakit sangat jelas tingkat keberhasilannya. Penggunaan pestisida kimia merupakan usaha pengendalian yang kurang bijaksana, jika tidak dikuti dengan tepat penggunaan, tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jenis dan tepat konsentrasi. Penggunaan pestisida tidak hanya dengan pestisida kimia, namun juga dapat dilakukan dengan pengaplikasian pestisida nabati seperti ekstrak daun mindi, ekstrak daun mimba, dan ekstrak daun sirih.
3.8. Panen
Panen merupakan suatu kegiatan pemungutan hasil pertanian yang telah cukup umur dan sudah saatnya untuk dipetik hasilnya. Produk hortikultura setelah panen tidak bisa dinaikan, hanya bisa dipertahankan. Pada saat panen kwalitas harus maksimal, dengan penanganann yang baik dapat dipertahankan untuk waktu yang lama. Indicator yang dapat digunakan untuk penentuan waktu panen yang tepat
1. Indicator fisik: sering digunakan pada beberapa komuditas buah yaitu: buah mudah tidaknya dilepaskan dari tangkainya, uji kesegaran buah dengan   menggunkaan onenetrometer.
     2.Indicator visual merupakan indokator paling banyak dipergunakan baik pada komoditas bauh ataupun komoditas  sayur yaitu: berdasarkan warna kulit,ukuran ,bentuk serta karakteristik permukaan dan bagian tanaman yang mengering. Sifatnya sangat subjektif , keterbatasan dari indra penglihatan manu sia.Sering salah pemene nan dialakukan terlalu muda/awal/atau terlalu tua/ lewat panen.
3.Analisis kimia dapat dilakukan dengan melihat jumlah kandungan zat padat terlarut, jumlah kandungan asam, jumlah kandungan parti, jumlah kandungan gula dll.
4.Indikator fisiologis dengan melihat laju respirasi, jumlah konsentrasi dan konsen trasi etilen.
5.    Komputasi Indeksnya adalah: Jumlah dari rata-rata harian selama satu siklus hidup tanaman mulai dari penanaman sampai masak fisiologis dan unit panas setiap tanaman.                   
    Setelah diketahui bahwa produk hortikultura sudah cukup tua untuk dipanen, panen dapat segera dilakukan dan produk harus dikumpulkan di lahan secepat mungkin. Panen harus dilakukan secepat mungkin, dengan kerusakan produk sekecil mungkin, dan biaya semurah mungkin. Umumnya panen masih dilakukan secara manual menggunakan tangan dan peralatan-peralatan sederhana. Meskipun memerlukan banyak tenaga kerja, panen secara manual masih lebih akurat, pemilihan sasaran panen juga dapat lebih baik dilakukan, kerusakan fisik yang berlebihan dapat dihindari, dan membutuhkan biaya yang lebih kecil dibandingkan dengan panen menggunakan peralatan mekanis.
3.9. Pasca panen
Pasca panen merupakan kelanjutan dari proses panen terhadap tanaman budidaya atau hasil dari penambangan alam yang fungsinya antara lain untuk membuat bahan hasil panen tidak mudah rusak dan memiliki kualitas yang baik serta mudah disimpan untuk diproses selanjutnya
Penanganan pasca panen hortikultura secara umum bertujuan untuk memper panjang kesegaran dan menekan tingkat kehilangan hasil yang dilaksanakan melalui pemanfaatan sarana dan teknologi yang baik. Tahapan Penanganan Pasca Panen  Pemanenan, Pengumpulan, Sortasi, Grading, Pengemasan, Penyimpanan dan pendinginan, Transportasi.




KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
            Dari makalah mengenai pemeliharaan tanaman hortikultura dapat disimpulkan bahwa:
1.      Pengertian Hortikultura berasal dari Bahasa Latin yang terdiri dari dua patah kata yaitu hortus (kebun) dan culture (bercocok tanam).
2.        Pemeliharaan merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya tanaman.
3.      Pemeliharaan tanaman bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi tanaman semaksimum mungkin serta mencegah terjadinya kegagalan
4.      pemeliharaan tanaman mencakup penyulaman, penyiangan, penggemburan dan pembumbunan, penyiraman, pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen
 Saran
            Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat dijadikan panduan belajar dan dapat menambah wawasan bagi pembacanya serta dapat di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.





DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Pembangunan Hortikultura. https://agroekoteknologi08.wordpress .com/2015/07/12/pembangunan-hortikuktura.html
Diakses pada Rabu, 16 November 2016

David.A. 2010. Masalah Rantai Pasokan Produk Hortikultura.https://ardhiandavid. wordpress.com/2009/04/29/masalah-rantai-pasokan-produk-hortikultura/
Diakses pada Rabu, 16 November 2016

Fauzan. A. 2013. Makalah Teknologi Budidaya Tanaman. http://adibfauzanh0712004
.blogspot.co.id/2013/04/makalah-teknologi-budidaya-tanaman.html
Diakses pada Rabu, 16 November 2016
Mirsadiq. 2012. Hortikultura. https://mirsadiq.wordp ress.com/2012/01/08/hortikultur a-2.html Diakses pada Rabu, 16 November 2016

Nilam. V. 2015. Vertikultur Tanaman Selada Untuk Meningkatkan Keuntungan Di Unit Rumah Pangan Lestari (RPL)Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang. Fakultas Pertanian. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Payakumbuh. Hal. 2-3. pfd Diakses pada Rabu, 16 November 2016

Noordi. 2014. Tanaman Hortikultura. http://noordi78.blogspot.co.id/2014/05/tana man-hortikultura.html Diakses pada Rabu, 16 November 2016

Purba. 2011. Tinjauan II. Budidaya Tanaman Hortikultura. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara. pdf

Septian . F. 2013. Budidaya Tanaman Hortikultura.http://ferlyseptian23.blogspot. com/2013/05/budidaya-tanaman-hortikultura.html Diakses pada Rabu, 16 November 2016

Togar. R. 2013. Pemeliharaan Tanaman . https://ridhotogar.blogspot.com/2013/09/ pemeliharaan-tanaman.html Diakses pada Rabu, 16 November 2016

Yudhi. A. 2010. Pemeliharaan Tanaman dan Pertamanan. http://agungyudhi.blog. com/2010/12/12/pemeliharaan-tanaman-dan-pertamanan/
Diakses pada Rabu, 16 November 2016





1 komentar:

  1. Casino Del Sol, Tunica - JamBase
    The 아산 출장안마 Casino Del 정읍 출장안마 Sol, Tunica has been entertaining guests since opening its doors in 1978. 익산 출장샵 Hotel Details & Rooms. 경상북도 출장샵 Map. 광명 출장안마 Map. Open.

    BalasHapus